Tuesday, June 23, 2009

Wahhh, Lelahnya di Ibukota Negeriku...

Tuesday, June 23, 2009
Woahhh, sudah berapa puluh ribu kaki ini kulangkahkan agar sampe ke Kridaloka... Dimulai di pagi hari, pukul 07:30an WIB aku diturunkan Pamanku di halte busway Utan Kayu, dengan niat akan hadir tepat pada Beginner Class PK-JKT, walhasil, mbak yang ada di loket bilang, "Dek, buswaynya tutup ampe 9:30, karena ada lomba lari 'Enjoy Jakarta'", katanya. Wah, hati ini makin terkejut, ini baru kedua kalinya kuinjakkan kakiku di kota megapolitan ini. Dan aku tak tahu bagaimana cara untuk ke Kridaloka. Aku tanya pada pedagang ukiran kayu di trotoar, dan dia menjawab, "Naik 905 warna ijo nak, tunggu aja di sini," sahutnya sambil mengadahkan kursi untukku... Setelah berjumpa dengan angkutan hijau bernomor 905, kudengar teriakan sang kernet, "Senayan, senayan!" Langsung ku pamit pada pedagang yang memberitahukan info tentang angkutan ini, dan ku langkahkan kakiku ke dalam angkutan ini. Sekitar 10 menit aku berada di dalam angkutan ini, aku memberanikan diri untuk bertanya pada orang di sebelah kiriku, "Mas, Senayan masi jauh ya mas?" "Eh, Senayan? Mobil ini ga ke arah Senayan setahu saya, ini mau ke arah Mangga Dua dek." ujarnya. *Mampus aku!* ucapku dalam hati, seraya memberhentikan angkutan itu. Ku menepi di trotoar, dan berusaha bertanya pada Mbak berjilbab, "Mbak, kalo mo ke Senayan, dari sini naik apa yah?" ucapku. Si Mbak malah diam menggelengkan kepala. *Apaan nih? Kok diem aja? Emank aku mayat idup?* hatiku berbicara. Akhirnya aku ngasal aja naik sembarang angkutan yang kernetnya berteriak, "Senayan!" lagi. Akhirnya aku duduk sendiri menatap langit-langit angkutan yang kedua ini. Ku coba bertanya pada seorang Lelaki yang duduk di belakangku, "Mas ini ke Senayan yah?", dan Ia menjawab, "Ga tau dek, tanya aja sopirya". Aku diam terduduk di pojok dekat pintu. Tiba-tiba, ada seorang Ibu separuh baya mendekati tempat dudukku dan duduk di sebelahku, langsung saja saya tanyakan, "Buk, ini ke Senayan yah?" Dan jawabnya, "Iya Nak! Tapi masi jauh." Dan setelah kurang lebih 30 menit, aku berhenti di mana kondektur angkutan itu mengetuk pintu angkutan dengan koin dan mengatakan "Senayan!" Dan ku putuskan untuk berhenti di situ.

Dan ku sebrangi jalan, dan ku coba untuk tanyakan seorang Lelaki yang berbaju dinas, "Mas, ini Senayan yah?" "Ga dek, Senayan masi sana lagi, masi jauh" katanya. Kuucapkan terimakasih padanya dan ku coba untuk datangi halte busway di dekat situ. Dan kutanyakan pada Mbak penjual tiket, "Mbak, beli tiketnya satu." "Masi tutup dek, ampe jam setengah sepuluh" katanya. Kulihat hapeku untuk mengetahuiku waktu, dan ternyata waktu menunjukkan pukul 09:19, *11 menit lagi aku bisa naik busway* Ku antri di halte itu, dan akhirnya aku dapat juga naik busway, ku beranikan untuk memasuki busway, dan akhirnya aku keliling-keliling ampe tulisan "Gelora Bung Karno" muncul di atas kepala Sopir. Dan aku beranikan turun. Dan segera menelpon Mas Muqit, "Mas, ini Zaidil, mo nanya nih mas, Senayan itu Gelora Bung Karno yah?" "Iya, dil. Tapi Mas ga latihan hari ini." *ngobrol ampe mayan panjang dan kuhentikan pembicaraan dengan alasan pulsa udah sekarat. Dan ku coba untuk bertanya pada penjual minum di depan gerbang Gelora Bung Karno, "Pak, Kridaloka dari sini jauh yah?" "Ga kok, tapi mesti lewat samping sana, soalnya di depan ada acara." Setelah kuucapkan terimakasih aku berjalan menuju arah yang di tunjukkan Bapak tadi. Aku lihat ada ojek bertengger di pinggiran situ. Dan aku pun memutuskan naik ojek menuju kridaloka.

-toBEcontinued




Bookmark and Share

0 komentar:

Post a Comment

 
◄Modified by Zaidil Firza, Original Design by Pocket, BlogBulk Blogger Templates